Langsung ke konten utama

80 % Lulusan IT Mengecewakan

Mungkin berlebihan kali ya judulnya, nie postingan ane comot dari tetangga...hehehehehehehehe tapi udah ane kasih back link kok....
so, langsung aja disimak, nie buat kamu yang dapet kuliah, tapi ogah-ogahan. Padahal semua fasilitas ada...

Thanks to rekan agus yang memberitahu link tentang berita “lulusan IT banyak yang mengecewakan”.
berikut ini linknya:link1 link2 link3
saya posting beberapa komentar dari rekan2 yang telah bekerja di perusahaan dan punya andil dalam proses rekruitment:

1. Rizky Prihanto (company point of view)
spesifikasi untuk rekruitmen berlebihan, salary pas2an
berlebih? spesifikasi yang standar aja banyak yang nggak bisa dipenuhi. manajemen sih biasanya mau-mau aja mbayar salary yang memuaskan kalo skill nya sesuai. tapi kadang itu dijadikan alasan ama SDM baru, “gajinya kecil aja koq minta yang bisa ini bisa itu” — padahal mestinya kan paradigma-nya dibalik: “oh perlunya bisa ini bisa itu ya? menarik juga. gajinya berapa ya?” kebanyakan SDM yang mengeluhkan kecilnya besaran gaji untuk menutupi skill yang tidak meets requirement itu — kalo meminjam istilah Bung Endy sih itu namanya: “can’t do attitude”. Sayangnya, memang banyak bangedd yang seperti ini.
*dua minggu ini gw lagi rekruitment Database Programmer, susahnya naujubille. Query join 2 tabel aja nggak ngerti — padahal gw nggak ngebatasin harus pake klausa JOIN. Kalo nggak ngerti pake JOIN, cukup lah composite-kan tabel trus di-filter berdasarkan kesamaan keys antar tabel. Tambah bingung :D
ironisnya, 4 dari 5 kandidat yang gw test itu adalah asisten laboratorium untuk praktikum database.
Innalillahi…
2. ilham rizki sasmita (company point of view)
Saya juga ngalamin, mas. Waktu rekrut programmer tahun lalu, liat CV bagus, pas ditest suruh JOIN 2 tabel ternyata gak bisa. Itu di sekolahnya ngapain aja ya?
Jangan lupa, sekarang skripsi bisa dibeli di internet dengan harga murah. Pastikan test codingnya cukup ampuh untuk menyeleksi. Buka juga untuk programmer non Teknik Informatika, biasanya kalau orang non Teknik Informatika belajarnya lebih serius dan langsung berhadapan dengan real world problem di bidangnya. Biasanya lho ya…
3. ifnu bima (company point of view)
> 1. Sebenarnya apa saja yang diinginkan perusahaan dari para lulusan IT ?
Simple thing, bikin CRUD berdasarkan standard framework yang dipake di industri, Misalnya kalau di java ya pake hibernate + spring atau yang simple JSP dan Servlet + JDBC. Dari sini frashgrad harus mengerti :
1. bikin html secara manual (misalnya bikin table manual diketik ga pake dreamweaver, dan hafal diluar kepala)
2. bikin query (create update delete, select + where + join)
3. Membuat table (create table) atau pake visual designer juga boleh
4. Mengerti konsep OOP, setidaknya tau apa itu class dan apa itu object
5. Mengerti konsep HTTP protocol, apa itu GET dan POST
6. Mengerti konsep html form (checkbox, textfield), syukur2 mengerti javascript
7. Mengerti konsep JDBC
8. Mengerti apa itu application server (tomcat)
Nah listnya bisa bertambah panjang hanya untuk bisa membuat hal-hal mendasar saja loh.
> 2. Sampai Level apa perusahan menentukan seseorang di anggap layak untuk menerima tanggung jawab atas perkerjaan yang akan diberikan ?
pertanyaan pertama :
1. Tau tentang html? kalau tau coba buat table dengan 3 kolom dan 5 baris di papan tulis. (kalau ga bisa yaaa… )
2. Tau sql? nah misalnya kalau saya punya table barang dan kategori barang, trus saya mau menampilkan data barang + kategorinya, coba anda bikin querynya.
Ok cukup 2 hal simple ini aja deh, kalau ga bisa ya…. ada perusahaan yang mau menerima dengan syarat dan ada pula yang kandidatnya suruh pulang dulu dan belajar yang banyak :D
4. endy muhardin (company point of view)
> saya setuju..malah sangat mengecewakan kalo dibenchmark dengan standart industri yang ada.berapa sih lulusan IT yang siap pakai setiap kali wisuda? aku yakin gak sampai 15%. tetapi aku yakin sebenarnya mereka punya “potensi besar”.
Potensi tanpa kerja keras tidak ada gunanya.
Konon, Mozart si jenius musik sudah teridentifikasi kejeniusannya di usia 4 tahun.
Tapi butuh waktu 18 tahun sampai dia menghasilkan karya kelas dunia.
Nothing substitutes practices and hard work.
>
> Makanya kalo nyari tenaga IT terus di tanya J2EE,Hibernate,Spring,Maven,IoC dll. ya banyak yang gak kejaring. Cara yang tepat adalah melihat potensi mereka untuk mempelajarinya.rekrutlah mereka, kasih training yang bagus.lalu lihatlah apa yang terjadi!
>
Sebenarnya kalo para mahasiswa itu menggunakan umurnya (selama kuliah) untuk bikin aplikasi, whatever aplikasi it is, dalam waktu 4 tahun (asumsi S1) akan lulus dengan kemampuan yang memadai. Tapi sayangnya banyak yang menghabiskan umurnya dengan dugem, gaul, pacaran, dan kegiatan lain yang tidak menambah added value.
Kasi training dan lihat apa yang terjadi?
Well … saya ngeliatnya gini.
Ada lulusan SMK RPL, gak bisa coding, belum pernah bikin aplikasi satupun even sekelas address book, dan gak juga paham konsep dasar. Ada lulusan S1, gak bisa coding, belum pernah bikin aplikasi satupun even sekelas address book, dan gak juga paham konsep dasar.
Yang SMK bisa dibayar UMR + Beasiswa kuliah
Yang S1 minta at least 3 juta.
Effort di perusahaan, sama2 ngasi training.
Pilih mana?
5. asyraf mursalina (company point of view)
Sekedar share buat adik-adik khususnya. Kebetulan satu tahun ini saya terjun langsung soal “merekrut tenaga IT”. And it is really a long and exhausting journey. Ratusan lamaran, puluhan kandidat. Sampai saat ini kami hanya mendapat 3 tenaga IT yang kami anggap handal. 2 lainnya diterima kemudian diberi job mengurusi administrasi dan dokumentasi pekerjaan di div. IT. Selama rekrutmen, kami tutup mata soal IP, buat kami yang penting skill. Tapi pengalaman empiris memang membuktikan, mostly IP berbanding lurus dengan skill dan benar sekali… kalaupun ada yg skill nya tidak seperti yang diharapkan, tapi kalau IP nya bagus… orang nya lebih mudah di didik. Menyadari rata2 kandidat yang kami uji memiliki gelar S.KOM atau ST yang kental sekali IT nya, sungguh mengecewakan ketika kami test, bahkan dengan soal semudah yang saya posting di forum beberapa waktu lalu, banyak sekali yang bahkan menulis satu baris query saja tidak mampu. Buat adik-adik yang akan terjun ke dunia kerja, mungkin pengalaman saya ini bsa dijadikan pelajaran berharga.

©achmad.glclearningcenter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode-Kode Tersembunyi Pada Opera Mini

Ternyata opera mini yang kita kenal ini memiliki kode-kode rahasia. Mungkin tidak banyak yang mengetahui ini (mungkin lho). Untuk menggunakannya kita tinggal memasukan kode rahasia opera mini ke dalam url lalu klik Go to. Tanpa basa-basi langsung saja intip kode-kodenya. 1. about :config Disini kita bisa mengatur : * Large placeholder for images * Fit text to screen * Loading timeout * Site patches * Keep styling in RSS feeds * Show feedindex * Fold linklist * Phonenumber detection * Minimum phone number leght * Use bitmap fonts for complex script Setelah mengubah pengaturannya jangan lupa untuk menyimpannya (Save) 2. server:version Untuk melihat info: * Server status * Cookies and state * Serverside preferences * Client info * Request headers 3. opera:about Menampilkan informasi tentang opera mini, seperti pihak ketiga. 4. opera:blank Menampilkan layar kosong. 5. opera:cache Melihat semua cache pada opera mini. 6. server:reset Menghapus cache

Bocah-Bocah Yang Mendadak Terkenal di TV Karena Jago IT Ternyata "Berbohong"?

1. Pembuat salingsapa.com ( Muhammad Yahya Harlan ) Source Salingsapa.com Ralat karena pernyataan Yan Harlan (ayah Muhammad Yahya Harlan) “Memang itu dari CMS tertentu, tapi kita beli lisensinya. Dan dalam aturannya, kalau kita beli lisensinya kita diberi kebebasan untuk mencantumkan atau tidak,” pada Minggu malam 13 Februari 2011 Dalam aturan lisensi di JCow, saat ditelusuri detikINET , memang disebutkan bahwa kata-kata ‘ powered by JCow ‘ boleh dihilangkan bagi mereka yang membeli lisensi piranti lunak ini. Yan juga menambahkan, dengan dibelinya lisensi tersebut maka pembeli bebas mengkreasikan source tersebut. sumber : http://www.detikinet.com/read/2011/02/14/114531/1570726/398/hak-cipta-salingsapa-jadi-bahan-kontroversi/?i991102105 Maka tulisan saya di bawah ini jgn digubris, terimakasih Pertama saya salut dengan bocah ini, namun setelah saya lakukan view source terhadap web jejaring social miliknya itu, ternyata menggunakan engine jcow.net Pantas terasa aneh,  seo

Membuat Game Java Snake HQ Dengan Netbeans

Bagi anda yang suka java atau iseng-iseng ingin membuat game ini ada game sederhana yang patut anda coba. Oke, kita mulai. Pertama-tama, kita tentukan sampai mana target rancangan ini diselesaikan. Kebetulan karena ini iseng-iseng, saya cuma berniat sampai animasi sederhana dan deteksi tepi area agar kalau ular tersebut sampai di tepi, bisa tembus di sisi lain. Ini belum sampai deteksi dabrakan dengan dinding, makanan (apel), maupun tabrakan antara kepala dan badan ular tersebut. Karena itu, class utama yang kita butuhkan hanya 2, yaitu untuk panel utama game dan ular yang akan berjalan. Class tambahan lain, akan dibahas kemudian. Kita mulai dari class ular. Sementara ini, attribut yang kita butuhkan hanya koordinat ular, arah ular menghadap, dan panjang maksimal (bisa fleksibel nantinya). Sedangkan behaviour yang bisa dilakukan ular antara lain adalah mengubah arah menghadap, mengupdate koordinat seluruh anggota badan setiap berjalan, termasuk untuk tembus ke sisi lai