Terima kasih, Koh." Itulah pesan yang ditinggalkan perampok di whiteboard dapur setelah membobol rumah Erik (56), warga Kompleks Bukit Sejahtera Poligon, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (22/2/2011) pukul 13.00 WIB.
Menurut Dewi (56), istri Erik, mereka hanya tinggal berempat di dalam rumah. Rumah memang sering ditinggal bila Dewi ada pekerjaan ataupun menjemput anak ke sekolah.
"Kami pergi pukul tujuh pagi semua. Tidak ada yang mencurigakan sebelum kami meninggalkan rumah," tutur Dewi saat ditemui di rumahnya yang masih berantakan karena diobrak-abrik para pelaku.
Para perampok masuk dengan merusak pintu pagar yang tergembok dan langsung masuk melalui pintu belakang rumah, kemudian mencongkel pintu dengan besi. Jumlah pelaku yang diperkirakan enam orang ini masuk dan mengobrak-abrik dua kamar di lantai satu dan satu kamar di lantai dua.
Para perampok kemudian berhasil mengambil laptop, 10 suku emas, dan uang tunai senilai Rp 6 juta di kamar lantai satu. "Memang kamar tidak pernah dikunci walaupun mau pergi. Laptop punya anak saya, sedangkan uang itu sisa angpao kemarin. Kalau cincin yang biasa saya pakai, itu juga tercampur dengan yang imitasi," tambah Dewi.
Setelah mendapatkan barang-barang di dalam rumah, para pelaku keluar rumah. Seorang pelaku kemudian sempat menuliskan ucapan terima kasih kepada pemilik rumah.
Menurut Ari (23), saksi yang melihat para pelaku, mereka naik tiga motor matik dan berbadan besar serta memakai topi. "Aku lihat mereka keluar rumah dengan santainya. Tapi aku belum tahu mereka maling," tutur Ari saat ditemui di rumah korban.
Menurut Arnadi, ketua piket satpam Kompleks Bukit Sejahtera Poligon, ini merupakan kejadian kali kedua di perumahan itu. "Kami yang piket enam orang. Kalau untuk patroli dua jam sekali," tutur Arnadi.
Sementara itu, perampok yang terkenal sadis, Herman (25), ditangkap satuan Jatanras Polda Sumsel, Senin (21/2/2011) sekitar pukul 16.00. Ia ditembak di bagian kaki kiri.
Dari tangannya berhasil disita sepeda motor yang diduga hasil curian serta senjata tajam di balik baju. Menurut Direktur Reskrim Polda Sumsel Kombes Raja Hariyono, didampingi Kasat I Pidum AKBP Erwin Rachmat, tersangka diduga terlibat berbagai perampokan di Muara Enim dan Ogan Ilir.
Menurut Dewi (56), istri Erik, mereka hanya tinggal berempat di dalam rumah. Rumah memang sering ditinggal bila Dewi ada pekerjaan ataupun menjemput anak ke sekolah.
"Kami pergi pukul tujuh pagi semua. Tidak ada yang mencurigakan sebelum kami meninggalkan rumah," tutur Dewi saat ditemui di rumahnya yang masih berantakan karena diobrak-abrik para pelaku.
Para perampok masuk dengan merusak pintu pagar yang tergembok dan langsung masuk melalui pintu belakang rumah, kemudian mencongkel pintu dengan besi. Jumlah pelaku yang diperkirakan enam orang ini masuk dan mengobrak-abrik dua kamar di lantai satu dan satu kamar di lantai dua.
Para perampok kemudian berhasil mengambil laptop, 10 suku emas, dan uang tunai senilai Rp 6 juta di kamar lantai satu. "Memang kamar tidak pernah dikunci walaupun mau pergi. Laptop punya anak saya, sedangkan uang itu sisa angpao kemarin. Kalau cincin yang biasa saya pakai, itu juga tercampur dengan yang imitasi," tambah Dewi.
Setelah mendapatkan barang-barang di dalam rumah, para pelaku keluar rumah. Seorang pelaku kemudian sempat menuliskan ucapan terima kasih kepada pemilik rumah.
Menurut Ari (23), saksi yang melihat para pelaku, mereka naik tiga motor matik dan berbadan besar serta memakai topi. "Aku lihat mereka keluar rumah dengan santainya. Tapi aku belum tahu mereka maling," tutur Ari saat ditemui di rumah korban.
Menurut Arnadi, ketua piket satpam Kompleks Bukit Sejahtera Poligon, ini merupakan kejadian kali kedua di perumahan itu. "Kami yang piket enam orang. Kalau untuk patroli dua jam sekali," tutur Arnadi.
Sementara itu, perampok yang terkenal sadis, Herman (25), ditangkap satuan Jatanras Polda Sumsel, Senin (21/2/2011) sekitar pukul 16.00. Ia ditembak di bagian kaki kiri.
Dari tangannya berhasil disita sepeda motor yang diduga hasil curian serta senjata tajam di balik baju. Menurut Direktur Reskrim Polda Sumsel Kombes Raja Hariyono, didampingi Kasat I Pidum AKBP Erwin Rachmat, tersangka diduga terlibat berbagai perampokan di Muara Enim dan Ogan Ilir.
Komentar
Posting Komentar
Ramaikan Blog Ini Dengan Komentar-Komentar Anda
Bebas, Sopan, Ataktif, Kritik Juga Boleh